Senin, 17 Desember 2012

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) Pada Sembilan Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI



Nama : Muhammad Iqbal B
Npm : 14210744
Kelas : 3EA12
Tugas :Metode riset
Judul : Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return   On    Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) Pada Sembilan Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Sekarang merupakan Era Globalisasi, dimana banyak sekali perusahaan yang semakin melebarkan usahanya dalam mencapai keuntungan. Selain itu perusahaan yang berdiri memiliki satu tujuan utama yaitu mempertahankan perusahaan yang telah dijalankan untuk tetap hidup agar tidak terjadi kerugian yang sangat merugikan perusahaan yang akan mengakibatkan bangkrutnya suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut setiap perusahaan tentunya harus bekerja keras dan bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan – perubahan di dalam negeri seperti kebijakan– kebijakan pemerintah dan kondisi Ekonomi dan Politik.
Setiap perusahaan juga dalam menjalankan usahanya tentunya bertujuan untuk mensejahterakan pemilik ( shareholder ) melalui pengambilan setiap keputusan dalam kebijakan investasi, keputusan untuk pendanaan dan keputusan deviden yang tercermin dalam harga saham di pasar modal, demikian juga dilihat dari sudut pandang manajemen keuangan. Tujuan ini sering diterjemahkan sebagai suatu usaha untuk memaksimumkan nilai perusahaan ( Almilia dan Silvy :2006 ).
Maka untuk memenuhi hal di atas setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya memerlukan dana yang cukup agar setiap kegiatan operasional perusahaan bisa terpenuhi dan dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan tentunya tidak hanya mengharapkan dana dari dalam perusahaan tetapi adakalanya perusahan mengalami kekurangan dana dan akan mencari dana untuk menutupi kekurangan dana tersebut. Untuk memperoleh dana tersebut perusahaan dapat menanamkan modal baru dari pemilik perusahaan atau dengan cara melakukan pinjaman ke pihak luar perusahaan. Jika perusahaan melakukan pinjaman terhadap pihak luar maka akan timbul utang sebagai konsekuensi dari pinjamannya dan itu berarti perusahaan tersebut telah melakukan Financial Leverage. Suatu perusahaan dikatakan menggunakan “Financial
           
Leverage” jika ia menggunakan sebagian dari aktivanya dengan sekuritas pembayaran bunga, misalnya hutang pada bank, menerbitkan obligasi atau saham preferen. Perubahan EBIT (Earning Before Interest and Tax) akan mengakibatkan perubahan EPS (Earning per Share). Financial Leverage digunakan untuk mengukur tingkat kepekaan antara EPS terhadap perubahan EBIT perusahaan.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan bahwa apabila financial leverage meningkat maka ROI akan menurun, ini disebabkan karena semakin banyak dana yang diinvestasikan maka semakin banyak pula aktiva yang terpakai sehingga mengakibatkan penurunan aktiva. ROI ( Return on Investment) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Laba atas investasi rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi. ROI digunakan untuk membandingkan laba atas investasi antara investasi – investasi yang sulit dibandingkan dengan menggunakan nilai moneter. Dalam hubungan financial leverage terhadap ROE apabila laba perusahaan tersebut meningkat maka return on equity (ROE) juga akan meningkat. Di samping itu pula financial leverage juga mengalami kenaikan akibat dari meningkatnya penggunaan utang oleh perusahaan tersebut. Return on equty (ROE) merupakan hasil pengembalian atas ekuitas pemegang saham dengan mengukur laba yang diperoleh terhadap nilai bukunya. Selain terhadap ROI dan ROE financial leverage juga berdampak terhadap EPS yaitu apabila labanya naik maka EPSnya juga akan naik. Earning per share (EPS) merupakan hasil yang di peroleh pemegang saham untuk setiap lembar saham biasa yang beredar. Pihak manajemen perusahaan mengunakan financial leverage dengan tujuan agar labanya menjadi meningkat, dengan meningkatnya laba maka earning per share (EPS) akan meningkat pula. Apabila pihak manajemen bisa mengelola dengan baik financial leveragenya agar dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan sehingga return yang diterima per lembar sahamnya menjadi meningkat maka itu akan menjadi suatu bahan untuk pengambilan keputusan bagi para calon investor agar bersedia menanamkan investasinya pada perusahaan tersebut.

            Berdasarkan penjelasan diatas meningkatnya penggunaan utang yang dilakukan oleh perusahaan mengakibatkan total aktiva perusahaan akan menjadi meningkat, dengan meningkatnya aktiva perusahaan diharapkan laba yang dihasilkan perusahaan meningkat pula. Perusahaan yang menggunakan financial leverage, sangat penting untuk memperhatikan kebijaksanaan penggunaan pinjaman yang harus melalui perhitungan yang tepat, karena semakin besar jumlah pinjaman maka semakin besar resiko utang tidak terbayar. Karena itu penggunaan modal pinjaman dapat dibenarkan apabila tambahan modal tersebut mempunyai dampak financial menguntungkan yang akan terwujud apabila tingkat pendapatan dengan adanya modal pinjaman tersebut lebih besar daripada biaya modalnya.
Banyak pihak yang telah melakukan penelitian mengenai pengaruh financial leverage terhadap return on equity (ROE) yang sudah pernah dilakukan oleh Beard dan Dees (1979), Mandra(1995), dan beberapa nama lainnya dan mempunyai kesimpulan yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara financial leverage terhadap ROE, dan ada yang menyatakan terdapat pengaruh negative antara  financial leverage terhadap ROE yaitu oleh Martono ( 2002 ). Dalam Penulisan ini saya sebagai penulis akan mencoba melakukan penelitian dengan mengikutsertakan dua variable yaitu Return on Investment dan Earning per Share.

            Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin membuat penelitian dengan judul “Analisa Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On Investment ( ROI ), Return On Equity ( ROE ), dan Earning Per Share ( EPS ) Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI.


1.2        Rumusan dan Batasan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah :
1.      Bagaimana pengaruh financial leverage terhadap Return On  Investment (ROI)
2.      Bagaimana pengaruh financial leverage terhadap Return On Equity  (ROE)
3.      Bagaimana pengaruh financial leverage terhadap Earning Per Share (EPS)

            Agar penelitian ini dapat memberikan pemahaman sesuai yang diharapkan, maka batasan masalah dalam penulisan ini akan dibahas mengenai “Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan  Earning Per Share (EPS) pada Sembilan Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI.

1.3       Tujuan Penelitian
            Adapun tujuan penelitian  untuk penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui :
            1.         Pengaruh financial leverage terhadap Return On Investment (ROI)
            2.         Pengaruh financial leverage terhadap Return On Equity  (ROE)
            3.         Pengaruh financial leverage terhadap Earning Per Share (EPS)

1.4       Manfaat Penelitian
            Manfaat penelitian ilmiah ini adalah :
1.      Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan dalam pengambilan      keputusan untuk menggunakan sumber dana pinjaman yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemegang saham.          
2.      Dengan penulisan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan sekitar teori – teori yang dibahas dalam penelitian ini serta dapat sebagai acuan untuk orang – orang yang membutuhkan materi yang sama dengan penulisan ini.


1.5       Metodologi Penelitian
1.5.1    Objek Penelitian
            Objek penelitian dalam penulisan ini adalah perusahan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) tahun 2010.  

1.5.2    Data/variable
            Variabel digolongkan menjadi 2, yaitu :
1.      Variabel Bebas ( Independen ) adalah variable yang terjadi dan merupakan pendugaan dari adanya sebab yang diperkirakan.Dalam penelitian ini, financial leverage sebagai variable bebas yang dituliskan sebagai variable X.
2.      Variabel Tidak Bebas ( Dependen ) adalah variable yang terjadi kemudian akibat yang diperkirakan atau variable yang diduga nilainya.Didalam penelitian ini, ROI, ROE, dan EPS sebagai variable tidak bebas yang dituliskan sebagai variable Y.

1.5.3    Metode Pengumpulan Data
            Dalam hal ini penulis menggunakan data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi dari masing – masing perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI yang diperoleh.



1.5.4    Hipotesis
            Pada pengujian Hipotesis dengan koefisien korelasi memiliki tujuan untuk mengetahui apakah Variable X mempunyai pengaruh dengan Variabel Y, atau perubahan Variabel X mempengaruhi Variabel Y.

Bentuk persamaan regresi linear sederhana :
·         Untuk persamaan antara financial leverage dan ROI, persamaannya adalah :
a.         Y = a + bX
                        ROI = a + bFL
·         Untuk persamaan antara financial leverage dan ROE, persamaannya adalah :

b.         Y  = a + bX
                        ROE = a + bFL
·         Untuk persamaan antara financial leverage  dan EPS, persamaannya adalah :
Y = a + bX
EPS = a + bFL

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
H1       : Financial leverage berpengaruh terhadap Return On Investment (ROI).
H2       : Financial leverage berpengaruh terhadap Return On Equity ( ROE ).
H3       : Financial leverage berpengaruh terhadap Earning Per Share (EPS).

1.5.5    Alat analisis yang digunakan
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah dengan menggunakan SPSS 16,0  metode dalam analisis ini termasuk ke dalam analisis kuantitatif diantaranya, yaitu :

1.         Uji Normalitas
            Tujuan dari Uji normalitas adalah untuk mengetahui suatu variable normal atau tidak. Normal disini normal dalam arti mempunyai distribusi data yang normal.Imam Ghozali ( 2001 : 74 ), menyatakan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi, variable independen dan variable dependennya memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik.

2.         Analisis Korelasi Sederhana
            Analisis iini digunakan untuk mengetahui ada atau tidak keeratan hubungan antara Variabel X dan Variabel Y, dimana tingkat korelasi kedua variable dapat diperhitungkan.

3.         Analisis Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk menunjukkan berapa persen fluktuasi atau variasi pada suatu variable ( Y ) dan dapat dijelaskan atau disebabkan oleh variable lain ( X ).

4.         Analisis Regresi Linear Sederhana
            Analisis Regresi merupakan model yang akan menjelaskan sifat hubungan kedua variable ( X dan Y )yang diteliti, dimana dalam model tersebut terdapat sebuah variable terikat ( dependen ) dan sebuah variable bebas ( independent )

5.         Analisis Uji “t” ( t test )
Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variable bebas ( X ) secara individual terhadap variable terikat ( Y ).
a          Jika Variabel -ttabel < thitung  <  ttabel maka Ho diterima yang artinya tidak ada pengaruh antara veriabel bebas dengan variable terikat.
b          Jika -ttabel > thitung atau ttabel < thitung maka Ho ditolak artinya ada pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1       Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penulisan ini adalah perusahan – perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Januari 2010 – Desember 2010

3.2       Data/Variabel Yang Digunakan

Variabel yang digolongkan menjadi 2, yaitu :

1.      Variabel bebas (Independen) adalah variable yang terjadi dan merupakan pendugaan dari adanya sebab yang diperkirakan. Di dalam penelitian ini, financial leverage sebagai variable bebas yang dituliskan sebagai variable X.

2.      Variabel tidak bebas (Dependen) adalah variable yang terjadi kemudian akibat yang diperkirakan atau variable yang diduga nilainya. Didalam penelitian ini, ROI, ROE, dan EPS sebagai variable tidak bebas yang dituliskan sebagai variable Y.

3.3       Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis menggunakan data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi dari masing – masing perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) yang berada di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI)  Jalan Jenderal Sudirman kav. 52 – 53 Jakarta Pusat dan melalui Website.idx.com.

3.4       Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui apakah variable X mempunyai pengaruh dengan Variabel Y, atau perubahan variable X mempengaruhi Variabel Y.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1       Financial Leverage
Berdasarkan rumus financial leverage sebagai berikut :
                       
Financial Leverage = Total Hutang / Total Aktiva * 100%

Untuk dapat menghitung financial leverage, maka harus diketahui besarnya total hutang dan total aktiva. Tabel berikut ini menyajikan berapa besarnya aktiva, hutang dan financial leverage pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI tahun 2010.         
Tabel 4.1
Financial Leverage
Daftar Perusahaan
Jumlah Aktiva
( dalam jutaan )
Hutang
( dalam jutaan )
Financial Leverage
Rp  13.361.313
Rp   3.999.132
30%
PT Akasha Wira Internasional
Rp   324.493
 Rp  224.615
69%
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Rp  47.275.955
Rp   22.423.117
47%
PT Mayora Indah Tbk
Rp  4.399.191.135.535
 Rp 2.358.692.152.789
54%
PT Cahaya Kalbar Tbk
Rp 850.469.914.144
 Rp 541.717.109.078
64%
PT Davomas Abadi Tbk
Rp  2.857.204.618.547
 Rp  1.891.735.622.021
66%
PT Delta Djakarta Tbk
Rp    708.583.733
 Rp  115.224.947
16%
PT Ultrajaya Milk Industri & Trading company Tbk
Rp  2.006.595.762.260
 Rp 705.472.336.001
35%
PT Sekar Laut Tbk
Rp    199.375.442.469
 Rp 81.070.404.211
41%
Perusahaan Food and Beverage yang terdafta di BEI
Tahun 2010


BAB V
PENUTUP


5.1       Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang terjadi pada bab – bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1.      Analisis pengaruh financial leverage terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Food and Beverage dapat dilihat dari t-tabel sebesar ± 2.262 dan t-hitung sebesar -2.064 yang berarti bahwa - t-tabel > t-hitung yang artinya adalah Ho diterima sehingga financial leverage dan ROI menunjukkan  pengaruh negative dan tidak signifikan.

2.      Analisis pengaruh financial leverage terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Food and Beverage dapat dilihat dari t-tabel sebesar ± 2.262 dan t-hitung -0.309 hal ini berarti bahwa - t-tabel > t-hitung yang artinya Ho diterima sehingga financial leverage dan ROE tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal ini disebabkan laba yang diperoleh perusahaan diprioritaskan terlebih dahulu untuk membayar hutang dan  biaya bunganya sehingga akan mengurangi laba bagi pemegang saham dan pada kondisi seperti ini menyebabkan financial leverage tidak dapat meningkatkan atau menurunkan jumlah ROE sehingga dapat dikatakan financial leverage tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE.

3.      Analisis pengaruh financial leverage terhadap Earning Per Share (EPS) pada perusahaan Food and Beverage dapat dilihat dari t-tabel sebesar ± 2.262 dan t-hitung 0.075 hal ini berarti bahwa t-tabel > t-hitung yang artinya Ho diterima sehingga financial leverage dan EPS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal ini disebabkan, ketika perusahaan telah melakukan financial leverage, namun pemegang saham tetap menambahkan modalnya. Ini memperlihatkan kondisi perusahaan dalam keadaan yang tidak sehat yang mungkin disebabkan adanya krisis global sehingga hal ini membuat financial leverage tidak berpengaruh terhadap EPS.

5.2       Saran

1.      Perusahaan yang melakukan pinjaman atau menjadikan utang sebagai salah satu sumber modal atau dananya dalam menjalankan usahanya sebaiknya  menggunakan utang tersebut pada penggunaan dan perhitungan yang tepat agar dalam penggunaan utang tersebut bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan mempunyai nilai positif untuk perkembangan perusahaan.
2.      Perusahaan juga sebaiknya menginvestasikan modalnya, baik modal asing maupun modal sendiri ke dalam aktiva – aktiva perusahaan yang dinilai efektif dan efisien guna meningkatkan ROI, ROE dan EPS perusahaan, dalam hal ini jika jumlah modal meningkat maka dapat digunakan untuk investasi guna menghasilkan laba bersih. Sebab jika laba bersih yang dihasilkan lebih besar daripada peningkatan jumlah modal maka ROI, ROE dan EPS perusahaan akan meningkat.